IndonesianFairyTales Pohon Yang Sombong | Proud Tree in Indonesian | Dongeng | Dongeng anak | Cerita2 dongeng Indonesia | Dongeng Anak Indonesia Kartun | Ce Melihatmakhluk halus, makhluk ghaib, dengan mata telanjang adalah merupakan hal yang biasa bagi para pelaku olah samadhi.Dan tentunya tidak sedikit para pelaku olah samadhi yang dapat melakukan hal ini, oleh karenanya, sebelumnya saya mohon maaf kepada mereka-mereka yang sudah bisa melakukannya, di sini bukannya saya bermaksud untuk menggurui siapapun, namun hanya sekedar membagi sedikit Perjuanganseorang ibu itu tiada tara dibanding apapun juga. Dia senantiasa menanggung kita selama 9 bulan dalam perutnya dan mempertaruhkan nyawanya demi lahirnya kita di bumi ini. Sangkurang menebang pohon, bekas pohon tebangannya itu berubah menjadi sebuah bukit yang kini dikenal sebagai Gunung Bukit Tunggul, sementara daun, ranting dan CheckPages 51-100 of Modul UM 2021 in the flip PDF version. Modul UM 2021 was published by syafi udin on 2021-03-14. Find more similar flip PDFs like Modul UM 2021. Download Modul UM 2021 PDF for free. 3 Bibit Okulasi Perlu Naungan. Yang perlu jadi perhatian dalam Cara Menanam Pohon Mangga itu adalah bibit yang berasal dari hasil okulasi, 'mata okulasinya' harus diarahkan ke arah timur (tempat matahari keluar). Tujuannya, agar mata (tunas) okulasi itu dapat berfotosintesis secara baik. Disamping itu, dia perlu diberi lindungan di atasnya Layaknyapohon-pohon yang tumbuh dihutan Kalimantan, pohon ihau memiliki batang yang besar dan kokoh serta menjulang tinggi. Memiliki dua jenis warna, yaitu berwarna kuning kecoklatan dan ada juga yang berwarna hijau, menjadikan ihau atau si mata kucing ini sebagai santapan lezat para monyet, burung enggang dan satwa lainnya. xz0vfM. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hari itu serombongan anak Taman Kanak Kanak TK bersama seorang guru baru turun dari sebuah bus. Sang Guru mengajak beberapa murid-muridnya untuk berjalan-jalan di hutan terdekat untuk menjelaskan pada mereka tentang kehidupan pohon."Pohon sebagaimana kita hidup," jelas guru, ia berhenti di dekat sebuah pohon pinus besar. "Pohon makan, bekerja, bernapas dan tidur. Pohon dapat merasakan dan bahkan berbicara, tetapi dengan cara dia sendiri."Anak-anak dengan penuh perhatian mendengarkan cerita guru, kecuali tiga anak laki-laki. Bagi mereka cerita semacam ini sama sekali tidak menarik. Perlahan-lahan mereka menjauh, dan berusaha untuk tidak terlihat. Mereka berhasil menyelinap ke ke lebatnya hutan. "Tidak mungkin, Bu Gru pasti menagada-ada! Saya tidak akan pernah percaya bahwa pohon-pohon itu hidup dan bisa merasa," kata anak lelaki pertama mencela. Dengan kata-kata ini, dia seakan-akan berusaha untuk membuktikan pendapatnya, ia melompat dan menangkap dahan pohon tanjung. Dia mulai berayun di dahan, maju dan mundur sampai putus cabang dengan suara patahan yang keras."Tentu saja itu bohong," tawa anak laki-laki kedua . "Pohon tidak bisa bicara! Lihat, pohon tanjung tidak mengatakan apa-apa saat kamu memutuskan cabang itu sekarang. Sekarang aku akan mengukir sesuatu dengan sebuah pisau di kulit kayu itu. Mungkin pohon ini akan menulis sesuatu sebagai jawaban?" ia terus tertawa."Dan aku tidak percaya bahwa pohon dapat bernapas. Mereka tidak memiliki paru-paru" tambah anak ketiga, mendukung teman-temannya. "Di sini,kemarilah lihat sebentar Pohon Beringin besar yang tumbuh di sana," ia mulai berlari mengelilingi pohon Beringin, menendang itu seperti yang mereka lakukan begitu sambil bernyanyi riang "Hei, kau pohon Beringin tua - beritahu kami namamu."Tiba-tiba semua anak laki-laki merasa seolah-olah ada sesuatu telah menangkap mereka dan mengangkat mereka tinggi-tingi di atas tanah."Oh, apa yang terjadi?" - Teriak anak-anak ketakutan. Pohon Beringin menjawab, dengan cabang-cabangnya berdesir dan suara menggelegar yang membuat anak-anak gemetar ketakutan. 1 2 3 4 Lihat Dongeng Selengkapnya Buat yang gemar membaca dongeng 1001 Malam, kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan cerita hikayat Batu dan Pohon Ara. Jika ingin membacanya lagi, langsung saja simak artikel ini. Kisah dan ulasannya telah kami paparkan secara lengkap. Selamat membaca! Ada banyak cerita dongeng 1001 Malam yang kisahnya menarik dan penuh pesan moral. Salah satu contohnya adalah cerita hikayat Batu dan Pohon Ara. Kamu sudah pernah membaca kisahnya?Secara singkat, hikayat Batu dan Pohon Ara mengisahkan tentang seorang saudagar kaya raya dan anak semata wayangnya yang tengah mengadakan perjalanan. Di tengah perjalanan, sang anak menanyakan soal pohon ara yang ia lihat di gurun apakah kelanjutan dongeng ini? Tak perlu berlama lama lagi, kalau penasaran langsung saja baca kisah lengkapnya di artikel ini. Tak cuma kisahnya saja, ulasan seputar unsur intrinsik, fakta menarik, dan pesan moralnya juga telah kami paparkan. Selamat membaca! Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah negeri di Timur Tengah, ada seorang Saudagar yang sangat kaya raya. Lelaki berjanggut itu selalu mengenakan pakaian indah menawan dan bersorban. Bersama dengan rombongan pengawal, ia dan anak laki-laki semata wayangnya pergi melakukan perjalanan yang jauh. Mereka mengendarai kereta berkuda yang sangat glamor dan berhiaskan kayu gofir serta permata yaspis. Tak hanya tampak mewah, kereta itu pun memiliki aroma yang teramat wangi. Rombongan Saudagar kaya ini berjalan dengan sangat pelan. Mereka sempat berhenti sejenak di sebuah tanah lapang berpasir. Bebatuan di tanah lapang tersebu tertata rapi di beberapa tempat. Hal itu pun menarik perhatian anak laki-laki Saudagar kaya. “Ayah, aku melihat bebatuan yang tertata rapi di tanah lapang ini. Bagaimana bisa seperti itu, Yah? Ada apa gerangan?” tanya anak usia belasan tahun itu penasaran. Sang ayah pun menjawab, “Pengatanmu sangat bagus, Anakku tersayang. Bagi orang biasa, batu itu hanyalah batu-batu biasa. Tapi, semua akan tampak berbeda bagi mereka yang mempunyai hikmat.” “Lantas, apakah yang dilihat oleh para mereka yang memiliki hikmat, Ayah?” tanyanya lagi. “Mereka akan melihat semua bebatuan itu sebagai mutiara hikmat yang tersebar. Maksud Ayah, di balik bebatuan yang terjejer rapi ini, terdapat pesan penting yang bisa kamu amalkan dalam kehidupan nyata.” jelas sang Saudagar kaya itu. “Emm, apakah Ayah berkenan untuk menceritakannya lebih rinci? Aku sangat ingin mendengarnya,” tanya sang anak. “Tentu saja Ayah akan menceritakannya padamu anakku tersayang,” jawab sang ayah sambil mengelus kepala anaknya. Cerita Batu dan Pohon Ara “Sama sepertimu, dulu Ayah waktu masih kecil juga menanyakan ini pada kakekmu. Siap mendengarkan kisahnya, Anakku?” tanyang sang ayah. “Iya, Ayah. Aku siap mendengarkannya,” ucap sang anak kecil itu. “Sebelum Ayah menceritakannya, coba lihatlah dengan seksama batu-batu itu. Menurutmu, adakah hal yang menarik perhatianmu?” ujar Saudagar kaya itu. Anak itu lalu turun dari kereta dan mengamati bebatuan dengan seksama. “Ayah, aku tak menemukan apa pun. Yang aku lihatlah hanyalah bebatuan biasa yang tertata rapi di atas tanah,” ujar sang Ayah. “Sebenarnya, di bawah batu-batu itu terdapat kehidupan biji pohon ara, Anakku sayang. Bebatuan itu menindih biji pohon ara. Sekarang cobalah kau angkat salah satu batu kecil itu,” pinta sang ayah. Anak kecil itu lalu mengangkat salah satu batu kecil, betapa terkejutnya ia menyaksikan biji pohon ara yang sudah tumbuh akar. “Ayah, lihatlah, aku melihatnya! Tapi, tidakkah benih pohon ara ini akan mati karena tertindih batu ini? tanyanya. “Tentu tidak, Anakku. Sekilas, batu kerikil ini memang terlihat menindih dan memberikan beban pada biji pohon ara. Tapi, justru batu kecil ini yang membuat biji pohon ara sanggup bertahan hidup dan tumbuh besar,” jelas sang Ayah. “Bagaimana bisa hal itu terjadi, Yah?” tanya sang anak yang masih belum mengerti. “Jadi, batu itu sengaja diletakkan oleh penanamnya untuk melindungi biji pohon dari hembasan angin dan dari segala macam hewan yang mungkin saja menghancurkannya,” jelas sang ayah. Pohon Ara Mulai Tumbuh “Setelah beberapa lama, biji itu akan tumbuh akar. Semakin banyak akar yang tumbuh, makin kuatlah biji itu. Akarnya akan terus menjalar hingga biji pohon ara semakin kuat. Lalu, lama kelamaan, tumbuhlah tunas perlahan-lahan. Tunas itu akan semakin besar dan kuat. Lalu, ia akan menggulingkan batu yang menindihnya. Demikianlah pohon ara itu hidup dengan baik. Selanjutnya, pohon ara akan tumbuh menjadi sangat besar sehingga bisa melindungi segala makhluk yang berlindugn dari teriknya matahari,” jelas sang ayah. “Oh begitu ya, Yah. Jadi, batu kecil ini sebenarnya sangatlah membantu biji pohon, ya. Lantas, apakah semua ini wacana kehidupan, Yah?” tanyanya penasaran. Saudagar kaya raya itu menatap anaknya sambil tersenyum. Ia lalu melanjutkan penjelasannya,”Benar, Anakku. Dari pohon ara dan batu ini kita belajar arti kehidupan. Bila suatu hari engkau mengalami masa-masa sulit dan terhimpit beban yang amat besar, ingatlah kisah ini.” “Segala masalah kesulitan yang terjadi dalam hidupmu, Tuhan datangkan bukan karena Ia tak sayang padamu. Justru Ia ingin membuatmu semakin kuat menghadapi lika-liku kehidupan. Kamu harus kuat dan bersabar dalam menghadapinya, ya,” imbuh sang ayah. “Baik, Ayah. Sekarang aku telah mengerti. Terima kasih telah memberi penjelasan padaku,” jawabnya. Mereka pun melanjutkan perjalanan. Baca juga Dongeng La Sirimbone dari Sulawesi Tenggara dan Ulasannya, Lika Liku Kehidupan Anak yang Ditinggalkan Keluarga Unsur Intrinsik Setelah membaca cerita hikayat Batu dan Pohon Ara, kini saatnya kamu membaca ulasan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut penjelasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita hikayat ini adalah tentang tujuan adanya masalah dalam kehidupan yang digambarkan lewat kisah sebuah batu yang menindih biji pohon ara. Meski tampak membebani, sebenarnya batu membantu biji tumbuh dengan kuat. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dalam cerita hikayat Batu dan Pohon Ara ini. Mereka adalah Saudagar kaya alias sang ayah dan anaknya yang berusia belasan tahun. Sang ayah memiliki sifat bijak dan penyabar. Sifatnya tersebut tergambar saat ia menjelaskan dengan perlahan kisah batu dan pohon ara yang membuat anaknya penasaran. Sang anak sendiri digambarkan memiliki sifat yang pandai dan punya rasa ingin tahu yang besar. Dari batu-batu yang terjajar rapi saja ia penasaran dengan tujuannya ditata rapi. 3. Latar Secara garis besar, hikayat ini terjadi di Timur Tengah. Kisahnya berpusat di sebuah tanah lapang yang berpasir, di mana ada banyak bebatuan yang terjajar rapi. 4. Alur Kisah ini memiliki alur maju. Cerita berawal dari seorang Saudagar kaya dan anaknya yang pergi melakukan perjalanan. Saat tiba di sebuah lahan berpasir, anak itu melihat ada batu-batu kecil yang terjajar rapi. Ia pun penasaran dan menanyakan hal tersebut pada sang ayah. Dengan sabar, sang ayah menjelaskan bahwa batu-batu itu tersusun rapi bukan tanpa tujuan. Batu-batu itu sebenarnya menindih biji-biji pohon ara. Sang anak lalu mengira bila biji itu akan mati bila tertindih bebatuan. Namun, sang ayah menjawab bila biji pohon ara tidak akan mati. Justru, batu itu melindunginya dari angin dan serangan binatang. Bila sudah tumbuh akar dan tunas, biji pohon ara akan semakin kuat. Setelah itu, biji itu akan menggulingkan batu yang menindihnya. Kemudian, pohon itu akan tumbuh besar dan kuat. Dari cerita tersebut, sang ayah mengajarkan arti kehidupan. 5. Pesan Moral Kamu tentu sudah bisa menebak pesan moral dari cerita hikayat ini, kan? Sebab, pesan moralnya sudah disampaikan langsung oleh karakter utama pada kisah ini, yakni berusahalah kuat dan jangan menyerah saat dihadapi oleh masalah yang menghimpitmu. Percayalah, Tuhan mendatangkan masalah untuk menguatkanmu. Selain itu, ada pesan moral lain yang bisa kamu petik, yaitu jadilah seorang ayah yang sabar seperti Saudagar kaya ini. Ia dengan perlahan dan sabar menceritakan kisah Batu dan Pohon Ara beserta pesan moralnya pada anaknya. Tak hanya unsur-unsur intrinsiknya, jangan lupakan juga unsur ekstrinsik dari cerita hikayat ini. Biasanya, unsur ekstrinsik meliputi latar belakang penulis, masyarakat, dan nilai-nilai sosial yang telah dilakukan. Baca juga Cerita Rakyat Putri Satarina dan Tujuh Bidadari dari Sulawesi Tenggara & Ulasannya, Kisah Kebaikan Hati Seorang Gadis Fakta Menarik Adakah fakta menarik dari dongeng 1001 Malam ini? Karena ceritanya singkat, tak ada fakta menarik yang bisa diulik. Meski demikian, apakah kamu penasaran dengan seperti apa pohon ara dan fakta menariknya? Berikut ulasannya; 1. Fakta Pohon Ara Mungkin kamu masih belum familier dengan pohon ara. Di Indonesia sendiri, pohon ini dikenal dengan nama pohon tin. Dalam Islam, pohon tin atau ara adalah salah satu pohon yang dianggap memiliki beragam manfaat. Bahkan, dalam Alquran terdapat surat bernama At-Tin yang artinya buah tin dan terdiri dari 8 ayat. Tak hanya di Alquran saja, buah tin juga disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Lantas, apakah manfaat dari buah ini? Tentu saja ada banyak manfaat dari buah tin untuk tubuh manusia. Beberapa di antaranya adalah mengobati insomnia, menyembuhkan infeksi pernapasan, dan dapat mencegah risiko diabetes. Tak hanya itu saja, buah berwarna ungu ini juga dapat menjaga berat badan, memperlambat penuaan, dan mencegah alzheimer. Karena itu, jika kamu ingin senantiasa sehat, perbanyaklah mengonsumsi buah ini. Memang rasanya tak begitu nikmat, tapi kalau kandungannya sebagus ini, rasanya tak akan menjadi masalah, dong. Baca juga Cerita Rakyat Asal-Usul Kota Pandeglang dan Ulasan Lengkapnya, Sebuah Pelajaran Untuk Tidak Serakah dan Iri Hati Tambah Wawasanmu dengan Membaca Cerita Hikayat Batu dan Pohon Ara Demikianlah cerita tentang Batu dan Pohon Ara beserta ulasan seputar fakta menarik, unsur intrinsik, dan pesan moralnya. Semoga saja cerita ini bisa menambah wawasanmu. Kalau kamu suka dengan kisahnya, bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya. Buat yang butuh cerita rakyat lainnya, langsug saja kunjungi kanal Ruang Pena di Ada hikayat asal-usul Tanjung Lesung, cerita Rakyat Batu Kuwung, asal mula Karang Bolong dari Banteng, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Palti Hutabarat No. Peserta 171 Alkisah di suatu negeri tumbuhan, tinggalah dua pohon yang bersahabat dekat. Sejak kecil mereka bermain bersama setiap harinya. Ya, Pohon Tomat dan Pohon Mangga bersahabat dekat. Mereka bukan hanya bermain bersama, tetapi juga sering saling curhat tentang keadaan masing-masing. Setelah mereka betumbuh, Pohon Tomat dan Pohon Mangga tidak bisa bermain bersama-sama lagi. Hal ini dikarenakan Pohon Tomat tidak bisa mengikuti pertumbuhan Pohon Mangga. Pohon Tomat yang kalah tinggi dan besar dibandingkan Pohon Mangga akhirnya merasa minder melihat dirinya. Perbedaan tinggi dan besar Pohon Tomat dan Pohon Mangga membuat persahabatan mereka menjadi renggang. Pohon Tomat tidak bisa menerima keadaannya yang kalah tinggi dan besar dibandingkan Pohon Mangga. Dia merasa bahwa Tuhan tidak adil. Dia ingin tinggi dan besar seperti Mangga. Pada suatu hari Tomat bangun dan menyadari ada yang berubah dalam tubuhnya. Dia pun melihat bahwa ternyata dia sudah berbuah. Ada buah-buah kecil yang tumbuh di ujung ranting-rantingnya. Pohon Tomat dengan bangganya menemui Pohon Mangga dan memamerkan buahnya. Pohon Mangga yang memang belum waktunya berbuah pun iri dengan buah yang tumbuh di Pohon Tomat. Pohon Mangga sedih karena dia tidak memiliki buah. Kesedihan yang akhirnya membuat dia mengurung diri. Hari berganti hari, Pohon Tomat akhirnya berbuah dengan lebatnya. Pohon Mangga yang melihat di kejauhan tetap dalam kesedihannya. Dia hanya meratap nasibnya yang tidak memiliki buah. Dia masih berharap bisa cepat memiliki buah supaya bisa pamer dengan Pohon Tomat. Akhirnya Pohon Tomat memiliki buah yang ranum dan siap dipetik. Akhirnya buah di Pohon Tomat dipetik oleh manusia tanpa meninggalkan satu buah pun. Pohon Tomat dengan bangga merasa senang bahwa dirinya telah memberikan manfaat bagi manusia. Pohon Mangga yang masih mengurung diri di kamar tiba-tiba mendengar berita yang menyedihkan. Pohon Tomat yang adalah sahabat karibnya telah mati. Pohon Mangga yang penasaran akhirnya bertanya kepada Pohon Beringin Tua, pohon tua yang bijaksana. Usia pohon ini sudah ratusan tahun dan punya pengetahuan yang luas. "Pohon Tomat memang cepat menghasilkan buah. Namun, usianya hanya sampai dia berbuah. Setelah dipanen buah-buahnya, maka Pohon Tomat akan mati. Usianya tidak lebih dari 5 bulan." Kata Pohon Beringin Tua menjawab pertanyaan Pohon Mangga. "Lalu mengapa aku belum berbuah juga?? Tanya Pohon Mangga penasaran. 1 2 Lihat Dongeng Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. SinopsisCerpen ini mengisahkan pohon Mangga dan pohon Ara. Di hutan yang rimbun mereka hidup berdampingan tetapi tidak hidup rukun. Mereka mempunyai buah yang sangat lebat. Pohon Mangga mempunyai sifat baik kepada siapapun baik pohon disekitarnya termasuk si pohon Ara dan kepada hewan yang hinggap di ranting pohonnya. Pohon Mangga senantiasa juga mempersilakan siapa saja yang hinggap di rantingnya. Kebalikan dari pohon Mangga, pohon Ara mempunyai sifat yang sombong dan bersikap tidak baik kepada si pohon Mangga, dan membiarkan hewan yang lain hinggap di rantingnya. Burung dan lebah dianggapnya berisik ketika bernyanyi di ranting pohonnya lalu mengusirnya dan memerintahkan mereka bernyanyi di atas pohon Mangga. Mereka yang mau membuat tempat tinggal pun di atas ranting selalu pohon Ara marahi karena dianggap merusak daunnya yang hijau, rimbun dan mempunyai pohon yang tinggi berbeda dari pohon yang lainnya tidak mempunyai daun yang rimbun, pohon pendek dan lainnya sebagainya tidak seperti si pohon Ara. Angin juga pernah dimarahi oleh si pohon Ara karena menghembuskan udara di pohonnya dengan alasan merusak daunnya yang rimbun dan rantingnya yang kuat. Tetapi angin tidak menanggapinya malah memberikan nasehat kepadanya agar berbuat baik kepada pohon, hewan, dan yang lainnya. Di sisi lain si pohon Mangga hidup bahagia dan penuh tawa bersama pohon yang lainnya, angin dan bernyanyi riang bersama burung, serta lebah yang mampir maupun yang membuat rumah di atas rantingnya. Meskipun pohon Ara selalu cuek kepadanya namun si pohon Mangga tidak benci kepada pohon Ara. Bahkan setiap hari dia menyapanya walaupun bersikap cuek mengabaikan sapaan dari si pohon Mangga. Suatu hari ada 2 orang pembalak liar masuk hutan untuk menebang pohon. Dia melihat ada pohon sebagai saran untuk ditebang. 1 2 3 4 5 6 Lihat Cerpen Selengkapnya Di bawah ini terdapat sinopsis cerita dongeng tentang pohon Ara dan pohon Mangga Pohon yang Sombong yaitu“Pada sebuah hutan yang rimbun hidup berdampingan pohon Ara dan pohon Mangga. Kedua pohon tersebut memiliki sifat yang bertolak belakang. Pohon Mangga memiliki sifat baik, ramah dan suka menolong serta berbagi sehingga dahan, daun dan batangnya dijadikan tempat tinggal, tempat singgah atau berteduh bagi hewan seperti burung, lebah maupun hewan lainnya. Pohon Mangga hidupnya sangat bahagia dan selalu dikelilingi pohon, burung, lebah dan hewan lain untuk bernyanyi dan bersenandung dengan riang. Bahkan anginpun ikut pohon Ara yang memiliki keistimewaan karena memiliki daun yang rimbun dan hijau serta batang yang paling tinggi diantara pohon lainnya karena keistimewaannya, pohon Ara menjadi sombong. Tidak ada satu hewanpun yang boleh singgah apalagi membuat rumah bahkan sang anginpun dilarang bertiup karena takut merusak ranting, dahan dan daunnya yang rimbun. Sang angin sempat menasehatinya untuk berbuat baik terhadap pohon dan hewan yang ada di hutan. Namun nasehat tersebut tidak suatu hari dua orang pembalak kayu berniat mau menebang pohon Mangga, namun segerombolan lebah menyerang kedua pembalak tersebut dan membuat mengurunkan niatnya dan akhirnya mengalihkan perhatiannya ke pohon Ara. Melihat aksi kedua pembalak liar yang mulai menebang pohon Ara, pohon Mangga memerintahkan lebah yang tinggal di pohonnya untuk menyelamatkan pohon Ara. Kawanan lebah yang tadi telah menolong pohon Mangga segera menyerang liar yang akhirnya berteriak histeris dan berlari meninggalkan Ara merasa malu terhadap lebah yang dulunya ditolaknya untuk membuat rumah serta menyesal telah bersikap sombong dan cuek terhadap pohon Mangga, burung, angina, pohon dan hewan lainnya. Pohon Ara menangis dan meminta maaf kepada mereka semua. Sejak itu pohon Ara berubah menjadi baik dan ramah terhadap pohon dan hewan lainnya."PembahasanPengertian sinopsisSinopsis adalah ringkasan dalam bentuk garis besar sebuah naskah atau tulisan yang menggambarkan isi secara SinopsisSebagai gambaran terhadap isi yang sedang dibahas penulis yang memudahkan pembaca untuk mengetahui ide dan konsep cerita yang ada di SinopsisAlur cerita dibuat ringkas dan disusun sesuai urutan dari awal sampai akhir bahasa yang persuasif dan mengajak calon pembaca untuk tertarik membaca atau membeli konflik yang disaji dalam bentuk ringkas, jelas dan penuh detail untuk memancing minat calon pembaca memiliki rasa penasaran terhadap isi Lebih LanjutMateri tentang pengertian sinopsis tentang unsur sinopsis tentang contoh sinopsis JawabanKelas 8Mapel Bahasa IndonesiaBab 5 – Membaca CerpenKode

dongeng pohon mangga dan pohon ara