Merekatetap setia dalam iman. Hana sangat setia dalam persekutuan dengan Tuhan, bukan hanya sehari Hana berada di Bait Allah tetapi setiap hari. Kitapun diajak untuk setia menjalani hidup dan tanggung jawab sebagai istri, setia bersekutu dalam pertemuan - pertemuan ibadah, setia berjalan bersama Tuhan sepanjang tahun rahmat Tuhan bagi kita. 4. KesetiaanYeremia dalam Kehidupan Pelayanan (Yeremia 1:3-7) oleh: Jenny Wongka† Yeremia masih sangat muda tatkala menerima panggilan Allah untuk menjadi seorang nabi. Pada waktu itu, Allah menghiburnya dengan berfirman, "Janganlah katakan: aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan Jangansampai kekerasan hati membuat kita tidak setia sehingga tidak menjadi kepunyaan-Nya. Hanya Tuhan yang dapat mengukur kesetiaan kita. Salah satu contohnya adalah Rasul Paulus, yang bersyukur kepada Tuhan karena telah dianggap setia sehingga Tuhan memercayakan pelayanan kepadanya (1 Timotius 1:12-17). KhotbahDoa Malam Pembicara : Ibu Yefrida Sarah Hari : Rabu, 10 Juli 2018 Pelayan Tuhan yang Setia (Roma 12:11-21) Setia dengan Tuhan bukan hanya dalam kondisi susah ataupun senang tetapi dalam kondisi apapun. Hidup kita diciptakan untuk melayani Tuhan. Ciri ciri Pelayan Tuhan yang Setia : Rajin atau tidak kendor (Roma 12:11) Seberatapapun kesusahannya dalam pelayanannya, namun Tuhan adalah adil yang akan memberikan penghukuman bagi mereka yang menolak Firman Tuhan. Yeremia percaya bahwa Allah melihat isi hati manusia. Tuhan yang akan membalaskan segala perbuatan orang-orang yang menolak Firman Tuhan dan utusanNya. TetapSetia Dan Percaya. Ibadah Raya 1, Ibadah Raya 2, Ibadah Raya 3, Ibadah Raya 5. Pdt. DR. Anthony Chang, M.Th. 26 November 2017. Pk. 07:00, 09:00, 11:15, 16:30 WIB. Pemesanan DVD Khotbah dapat dilakukan via telp di 021 2605 1888 / 021 2937 1333 atau melalui counter sekretariat pada saat Ibadah Raya Hari Minggu. XEBD0. “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” Roma 1211 Tuhan telah memberikan talenta kepada setiap orang. Ada yang diberi banyak, ada yang diberi sedikit, masing-masing menurut kesanggupannya Mat. 2515. Talenta adalah bakat atau kemampuan yang dimiliki dan merupakan nilai lebih dari seseorang. Tujuan Tuhan memberikan talenta adalah agar kita dapat menggunakannya di dalam kehidupan kita. Selain untuk kepentingan duniawi, talenta juga harus dipakai untuk kepentingan rohani. Karena talenta itu berasal dari Tuhan, maka kita harus mempersembahkannya untuk Tuhan. Setiap orang memiliki talenta yang berbeda dan semua itu berguna untuk mendukung pekerjaan Tuhan. Walaupun semua orang bisa melayani, namun pelayanan tersebut akan menjadi lebih efektif bila dilakukan oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Misalnya, orang yang memiliki talenta dalam hal menyanyi. Jika dia memimpin pujian, maka pujian yang dibawakannya akan lebih indah dan enak atau tidaknya talenta yang dimiliki seseorang tidak menjadi masalah. Walaupun hanya memiliki satu talenta, janganlah kita berkecil hati. Tuhanlah yang mengaruniakan talenta itu kepada kita. Hal yang terpenting adalah kita menggunakan semua talenta yang ada pada diri kita dengan sebaik-baiknya. Bagi orang yang memiliki banyak talenta, janganlah sombong. Semakin banyak talenta yang dimiliki, semakin banyak yang dituntut dari kita. Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kita atas talenta yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita. Jika kita menyia-nyiakannya, kita akan menerima hukuman karena lalai menggunakan talenta-talenta itu Mat. 2530Di dalam gereja, banyak sekali pekerjaan kudus yang harus dilakukan. Gereja sangat membutuhkan para pekerja. Sebagai jemaat gereja, kita harus berpartisipasi dalam pekerjaan Tuhan. Idealnya, setiap jemaat bisa terlibat dalam pelayanan. Jika demikian, gereja akan menjadi maju. Tidak peduli besar kecilnya tugas yang kita terima, asalkan kita melakukannya dengan setia, Tuhan pasti akan seringkali semangat untuk melayani itu hanya muncul di awal. Ketika baru berpartisipasi dalam suatu pekerjaan, kita sangat aktif dan giat. Namun, dengan berlalunya waktu, semangat itu biasanya semakin menurun. Bahkan ada jemaat yang meninggalkan pelayanan karena berbagai Paulus menasihatkan kita, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” 1Kor. 1558 Rasul Paulus menasihati jemaat di Roma dan Korintus untuk tetap bersukacita dan bersemangat dalam melayani. Saat itu jemaat Roma sedang mengalami banyak rintangan dan kesusahan. Jemaat Korintus sedang mengalami masalah perpecahan. Namun, dalam kondisi seperti itu, Rasul Paulus mengingatkan mereka untuk tetap giat di dalam pun harus giat dan bertekad untuk setia melayani-Nya sampai akhir. Berusahalah agar jangan kerajinan kita menjadi kendor. Apapun yang terjadi, tetaplah melayani. Sungguh merupakan sebuah anugerah jika kita dapat dipakai Tuhan. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menggunakan semua talenta yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita dan kesempatan kita untuk membalas kasih-Nya yang begitu besar kepada kita. Ingatlah bahwa apapun yang kita lakukan bagi Tuhan tidak akan sia-sia. Tuhan akan memberikan upah sesuai dengan apa yang kita lakukan. Ayat Bacaan Injil Markus pasal 10 ayat 45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Kerangka Khotbah Dunia mengukur kebesaran dari segi kuasa, harta, martabat dan kedudukan. Memang memiliki kekuasaan itu tidak dosa, mempunyai harta itu baik, memiliki martabat juga hal itu tidak salah dan mendapat kedudukan tidak masalah. Namun, ketika semua itu dijadikan tolak ukur sebuah kebesaran, hal itulah menjadi masalah. Tetapi Yesus mengukur kebesaran dari segi pelayanan. Allah menentukan kebesaran kita berdasarkan banyaknya orang yang kita layani, bukan berdasarkan banyaknya orang yang melayani kita. Bagi Yesus, memiliki hati seorang pelayan jauh lebih penting. Tanpa hati seorang pelayan, kita akan tergoda untuk menyalahgunakan pelayanan bagi kepentingan dan tujuan pribadi. Apa Dasar Teologis Bagi Seorang Pelayan Sejati? “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” Markus pasal 10 ayat 45. Landasan teologis bagi seorang pelayan sejati ialah Yesus Kristus yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Melayani dan pengorbanan merupakan karakter yang harus ada dalam diri seorang pelayan sejati. Teladan kita ialah Yesus yang harus kita ikuti. Apa Saja Ciri Karakter Seorang Pelayan Sejati? MEMBERI Diri Untuk Melayani “
Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu” Markus pasal 10 ayat 43 bagian b. “Jika kita hanya melayani ketika pelayanan itu menyenangkan bagi kita, maka kita bukanlah seorang pelayan sejati”. “Pelayan sejati melakukan apa yang diperlukan, bahkan ketika pelayanan itu terasa menyakitkan”. “Pelayan sejati menerima pelayanan sebagai penugasan ilahi dan senang, bersukacita dan bersyukur atas kesempatan melayani”. MEMBERI Perhatian Terhadap Pelayanan “Krn itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kpd semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” Galatia pasal 6 ayat 10. Pelayan sejati ketika melihat ada kebutuhan dalam pelayanan selalu siap untuk menolong. Bila Allah menempatkan seseorang yang membutuhkan pertolongan di jalan hidup kita, Dia sedang memberi kita kesempatan untuk bertumbuh di dalam pelayanan. John Wesley mengatakan “Kerjakan semua hal baik yang Anda bisa, dengan semua sarana yang Anda bisa, dengan semua cara yang Anda bisa, di semua tempat yang Anda bisa, pada semua waktu yang Anda bisa, kepada semua orang yang Anda bisa, sepanjang Anda bisa”. William Carey mengatakan “Mengharapkan perkara-perkara yang besar dari Allah. Mengusahakan perkara-perkara yang besar bagi Allah”. “Tuhan Yesus berharap agar kita melakukan apa yang kita bisa, dengan apa yang kita miliki dan dimanapun kita berada”. “Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya” Matius pasal 10 ayat 42. MEMBERI Diri Tetap Setia & Rendah Hati “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” Matius pasal 25 ayat 23 “Kesetiaan selalu menjadi sifat yang langkah dari hidup banyak orang”. Karakter itupun mulai tergerus dari kehidupan para pelayan di gereja. Karakter pelayan sejati tetap setia melayani selama mereka hidup. Allah sudah berjanji untuk memberi upah kepada pelayan yang setia kini dan dalam kekekalan. Pelayan sejati tidak melayani untuk mendapat penghargaan dari orang lain. Mereka hidup untuk dipandang dan dihargai Allah. Jangan kecil hati bila pelayanan Anda tidak dihargai, tidak dianggap dan tidak diperhitungkan. Tetaplah melayani Allah. “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia” – 1 Korintus 1558. Melayani Tuhan membutuhkan karakter yang Alkitabiah. Yesus Kristus adalah teladan utama kita dalam melayani. Yang dituntut dari kita ialah pertama, memberi diri untuk melayani Tuhan dengan melayani sesama; kedua, memberi perhatian terhadap pelayanan yang membutuhkan partisipasi kita; ketiga, memberi diri untuk tetap setia dan rendah hati dalam pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Pengkhotbah Palijama Hari Minggu, 22 September 2019 Ayat Matius 2413 Kehendak Tuhan untuk kita setia dalam mengikuti Dia dan melayani Dia. Orang yang setia adalah orang yang bertahan sampai pada kesudahannya, dan bagi mereka yang setia akan mengalami keselamatan dari Tuhan Mat 2413. Orang yang setia adalah orang yang teguh memegang janji. Ketika kita berjanji untuk melayani Tuhan maka kita harus teguh memegang janji itu dengan melakukan pelayanan dengan setia. Orang yang setia adalah orang yang memiliki pendirian yang kokoh dan dapat dipercaya. Orang yang setia adalah orang yang taat. Dalam hal ini kita sebagai anak Tuhan, tentunya adalah ketaatan kepada Tuhan. Orang yang melakukan kesetiaan adalah orang yang memiliki karakter buah Roh Gal 522-23. Buah Roh adalah karakter dari Tuhan Yesus. Ketika melakukan kesetiaan itu artinya kita mengikuti karakter Tuhan Yesus. Dalam Filipi 26-9, diceritakan bagaimana keteladanan Tuhan Yesus dalam hal kesetiaan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia, dan kesetiaan-Nya digambarkan sampai ke awan karena begitu tinggi dan luasnya kesetiaan Tuhan Mzm 366. Sebab itu marilah kita untuk setia kepada Tuhan, karena Tuhan begitu setia kepada kita. Ciri/tanda orang yang setia kepada Tuhan adalah bertahan sampai akhir. Kata bertahan dalam Bahasa Yunani adalah hupomeno yang artinya tinggal tetap pada posisi semula artinya dalam keadaan apapun tetap kokoh/kuat dalam Tuhan, meskipun ada tekanan yang datang tetapi tidak mau mundur, karena Tuhan tidak berkenan dengan orang yang mundur Ibr 1037-39. Sebab itu kita mau tetap setia dan maju terus di dalam Tuhan sampai pada kesudahan. Kesudahan dalam bahasa Yunani adalah telos yang artinya akhir, finish dan ujung jalan. Dalam 2 Tim 46-7, hendaklah ini menjadi pegangan dalam hidup kita. Tetaplah setia sampai akhir setia sampai mati yang berarti telah mengakhiri kehidupan dan pertandingan iman dengan baik. Untuk kita seperti Paulus dapat bertahan sampai akhir setia sampai mati maka kita akan mengambil suatu gambaran bagaimana seorang pelari marathon yang berlari dalam satu area/gelanggang pertandingan yang jauh tetapi tetap bertahan sampai garis akhir. Untuk kita mengakhir pertandingan iman kita lewat gambaran pelari marathon maka yang harus kita lakukan adalah kita harus memiliki daya tahan rohani yang kuat, prima dan stabil. Karena ketika kita tidak memiliki daya tahan, maka kita akan kalah. Cara untuk memiliki daya tahan rohani bisa kuat adalah manusia roh kita harus kuat, dan Roh Kuduslah yang mampu untuk menguatkannya. Karena Roh Kudus adalah kuat kuasa Allah. Kuasa Allah akan terjadi ketika Roh Kudus turun Kis 18. Kuasa Roh Kudus dalam adalah dunamos/dunamis, yang kemudian bisa diibaratkan seperti dinamit untuk menghancurkan kekuatan musuh, seperti dinamo untuk menggerakkan,dan mendorong kita untuk maju dan menyala-nyala dalam melayani Tuhan Roma 1211b. Roh Kudus juga akan memberikan kita kasih Allah sehingga kita iba akan jiwa-jiwa yang terhilang Roma 55. Untuk kita memiliki daya tahan rohani yang kuat ada beberapa hal yang harus kita lakukan 1. Makan makanan Rohani yaitu membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hariMat 44b. Orang yang lapar dan haus akan kebenaran/Firman Tuhan akan dipuaskan oleh TuhanMat 56. Jadikan Firman Tuhan sebagai sukacita kita sehingga kita terus membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Orang yang hidup dalam Firman Tuhan akan tetap kudus Mzm 1199 sekalipun dunia semakin cemar. Orang yang hidup dalam terang Firman Tuhan tidak akan salah arah Mzm 119105. Membaca dan merenungkan Firman Tuhan adalah orang yang membangun diatas dasar yang teguh dan benar Mat 724-25 Gunakan waktu dengan baik, aturlah waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. 2. Memiliki nafas rohani yang kuat /panjang. Nafas hidup orang percaya adalah Doa. Sebab itu kita harus terus membangun hubungan dengan Tuhan. Tetaplah berdoa 1 Tes 517. Tingkatkan doa, pujian dan penyembahan kita baik secara pribadi maupun korporat. 3. Berlatih dengan tekun. Masalah dan persoalan adalah latihan bagi kita untuk membentuk “otot-otot” rohani, membangun iman. dan mendewasakan kita. Ketika masalah datang maka kita harus berserah dan mengandalkan Tuhan. Setiap persoalan tidak akan melebihi kekuatan kita 1 Kor 1013, dan Tuhan turut bekerja dalam segala keadaan untuk mendatang kebaikan kepada kita Roma 828, segala perkara dapat kita tanggung di dalam Tuhan Flp 413, sebab itu jangan takut dengan masalah. Akhirnya ketika kita bertahan dan sampai pada akhirnya maka kita akan selamat. Selamat menikmati hidup yang kekal bersama dengan Tuhan. Orang yang setia sampai akhir akan menerima mahkota yang Tuhan sediakan bagi kita. Read more articles Suatu kali seseorang bertanya kepada Ibu Teresa, "Ibu telah melayani kaum miskin di Calkuta, India. Tetapi, tahukah Ibu, bahwa masih ada jauh lebih banyak lagi orang miskin yang terabaikan? Apakah Ibu tidak merasa gagal?" Ibu Teresa menjawab, "Anakku, aku tidak dipanggil untuk berhasil, tetapi aku dipanggil untuk setia 
."Setiap pelayan Tuhan di mana pun dan dalam peran apa pun, tidak dipanggil untuk berhasil. Sebab jika panggilannya adalah keberhasilan, ia akan sangat riskan jatuh pada kesombongan atau penghalalan segala cara. Pelayan Tuhan dipanggil untuk setia. Melakukan tugas pelayanannya dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Semampunya, bukan semaunya. Itulah yang diteladankan oleh Tuhan ukuran dunia, Tuhan Yesus bisa dibilang tidak berhasil semasa hidup-Nya. Betapa tidak, Dia harus menjalani hukuman salib. Satu murid-Nya mengkhianati-Nya. Satu murid lagi menyangkali-Nya. Dan, para murid-Nya yang lain kocar-kacir meninggalkan-Nya dan bersembunyi. Tiga tahun berkarya, ujung-ujungnya hanya begitu. Namun, Dia toh tetap setia menjalankan tugas pelayanan-Nya; melaksanakan kehendak Bapa, dan menyelesaikan pekerjaan-Nya Yohanes 434. Dia tidak undur sedikit pun. Itu sebabnya, Allah sangat meninggikan Dia ayat 9. Kesetiaan-Nya membuahkan keselamatan melayani, bisa saja kita melihat bahwa apa yang kita lakukan seolah-olah tidak ada hasilnya. Bila kita menghadapi situasi demikian, jangan undur. Tetaplah setia. Kesetiaan kita dalam melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia.sumber ï»żKESETIAAN DALAM MELAYANI TUHANPENDAHULUANSalah satu karakter Tuhan adalah kesetiaan. Tuhan adalah Allah yang setia 2 Tes. 33a. Pribadi yang patut kita teladani soal kesetiaan adalah Tuhan Yesus sendiri. Dia yang dengan setia tunduk kepada apa yang menjadi kehendak BapaNya, sampai harus menyerahkan nyawaNya bagi penebusan dosa umat manusia. Ciri dari seorang yang setia adalah dia dapat dipercaya. Firman Tuhan di atas menyatakan bahwa yang dituntut dari kita semua yang melayani Tuhan adalah dapat dipercayai. Jika kita tidak dapat dipercaya bagaimana mungkin kita dapat setia. Kesetiaan dan kepercayaan itu seperti perangko dan lem, satu kesatuan. Berbicara mengenai melayani Tuhan, mungkin kita berpikir ini ada hubungannya dengan pelayanan di Gereja. Memang ada hubungannya, tetapi kesetiaan itu pada penerapannya luas. Bukan saja dalam lingkup pelayanan di Gereja, tetapi juga dalam pelayanan kita di keluarga, pekerjaan dan masyarakat. Betapa sering kita mendengar cerita mengenai orang-orang Kristen yang tidak setia dengan pasangan mereka sehingga terjadi perceraian. Tidak setia dengan kepercayaan yang mereka terima dari atasan mereka di pekerjaan sehingga mereka menipu. Tidak setia dengan kedudukan yang mereka terima dalam pemerintahan sehingga korupsi. Tidak setia sebagai pengikut Tuhan sehingga murtad, dan sebagainya. Ada pepatah yang berkata “Mencari orang yang pintar, berpengalaman dan ahli banyak, tetapi mencari orang yang setia itu tidaklah mudah”. Dan biarlah kita sebagai orang-orang Kristen yang sudah mengerti kebenaran, dapat dikelompokkan sebagai orang-orang yang setia itu. PEMBAHASANDi Alkitab, ada satu hamba Tuhan yang bernama Tikhikus Ef. 621. Dikatakan bahwa dia adalah pelayan yang setia di dalam Tuhan. Pelayanan yang dilakukan oleh Tikhikus tidak dikenal bahkan kita jarang mendengar namanya di Alkitab, tetapi baiklah kita belajar dari pelayanan hamba Tuhan yang tidak terkenal ini. Apa saja yang menjadi ciri seorang yang pelayan yang setia1. Dapat dipercaya. Dia adalah salah seorang yang dipercayai oleh Rasul Paulus Kol. 4 7. Tikhikus dipercaya untuk menjadi pengantar surat-surat Paulus kepada jemaat-jemaat yang ada di Efesus dan Kolose. Rasul Paulus tidak akan sembarangan mempercayai seseorang jika orang tersebut tidak setia. Sejak perjalanan misi Rasul Paulus yang pertama dan ketika ada di dalam penjara, Tikhikus setia menemani Rasul Paulus. Kita ingat kisah perselisihan antara Rasul Paulus dengan Barnabas mengenai Markus. Barnabas ingin membawa Markus dalam pelayanan mereka, tetapi Paulus menolak oleh karena Markus pernah meninggalkan mereka dalam pelayanan Kis. 1536-39 . Jadi untuk dapat kepercayaan dari Rasul Paulus, orang tersebut harus lulus ujian kesetiaan. 2. Seorang pemberi semangat. Tikhikus adalah seorang yang dapat memberi kekuatan kepada jemaat di Efesus Ef. 622 . Dia bukan saja sebagai penyampai pesan dari Rasul Paulus, tetapi ketika dia melihat kondisi jemaat di sana, Tikhikus juga dapat memberikan kekuatan dan penghiburan kepada mereka. Karena dia adalah orang kepercayaan dari Rasul Paulus pastilah nasehat yang diberikan dapat diterima oleh jemaat Efesus. Untuk kita dapat dipercaya, kita perlu melalui ujian-ujian seperti ujian waktu, ujian kesabaran, ujian integritas dan ujian penderitaan. Ujian-ujian ini diperlukan untuk membuktikan kesetiaan kita dalam melakukan tugas pelayanan dan pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Jika kita adalah orang yang dapat dipercaya, nasehat yang kita berikan juga akan diterima dan diikuti oleh orang lain. Sebaliknya tidak ada orang yang akan menuruti dan peduli dengan nasehat orang yang tidak setia dan dapat dipercaya3. Seorang yang kompeten. Tikhikus menjadi seorang hamba Tuhan yang mengisi kekosongan posisi hamba Tuhan lain yang sedang tidak di tempat. Dia ditunjuk oleh Rasul Paulus untuk menggantikan posisi dari Timotius 2 Tim 412 dan juga Titus Titus 312 . Diperlukan kesetiaan, walaupun ketika kita hanya dipercaya sebagai orang “cadangan” dalam pelayanan. Tikhikus tidak berkecil hati namun sebaliknya dia membuktikan bahwa sekalipun dia hanya hamba Tuhan sementara saja, dia melakukan dengan bertanggung jawab dan benar, karena itu Rasul Paulus percaya kepadanya. Melalui kisah pelayanan hamba Tuhan Tikhikus ini yang tidak dikenal dan besar seperti Timotius atau Titus, dia telah menjadi berkat bagi jemaat-jemaat yang dikunjunginya, hamba Tuhan lain dan menjadi salah satu orang yang dipercaya oleh Rasul Paulus. Marilah kita setia dengan karunia dan talenta yang sudah Tuhan percayakan kepada kita, sekalipun pelayanan kita tidak terlihat dan dipandang orang, tetapi jika kita melakukannya dengan setia, maka pada waktunya kita akan mendapatkan upah dari Bapa kita Mat. 2521. DISKUSI Menurut Saudara, apa yang membuat seseorang itu setia khususnya dalam pelayanan kepada Tuhan? Bagaimana kita dapat menjaga kesetiaan dengan karunia dan talenta yang Tuhan sudah percayakan kepada kita? Karena tidak dapat dihindari, kadang banyak tantangan yang kita hadapi untuk setia dalam pelayanan. KESIMPULANKesetiaan kita dalam pelayanan apakah di gereja atau di dunia bukan saja karena kita ingin memberikan yang terbaik, tetapi karena memang itu sudah dikatakan di dalam Firman Tuhan, dan kita hidup di dalamnya. Jadi dengan menjadi setia, kita sedang menunjukkan Firman Tuhan kepada banyak orang. Dan pastinya bahwa setiap orang yang melakukan FirmanNya akan mendapat upah atas kesetiaannya.

khotbah setia dalam pelayanan